BNFNEWS - Medan - Seni lukis jalanan atau yang dikenal dengan istilah mural kini menjadi sarana efektif untuk melampiaskan perilaku hedonisme menghamburkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan.
Pernyataan pedas Direktur Eksekutif Lingkar Indonesia, Tua Abel Sirait itu disampaikan kepada www.aktualonline.co.id, Kamis (30/11/2023) menyoroti proyek Dinas Pariwisata Kota Medan tersebut.
Dicecar Abel Sirait, kegiatan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 499.749.750 tersebut hanya memprioritaskan estetika saja, tanpa pesan prorakyat dan mengesampingkan manfaatnya nyata untuk masyarakat.
"Ini memang seperti sarana yang efektif untuk hedon. Uang APBD dihambur-hamburkan," kritiknya.
Jika berbicara soal tugas Dinas Pariwisata dan mempercantik Kota hingga meningkatkan pendapatan daerah maupun masyarakat, Abel Tua Sirait menyindir beberapa lokasi wisata dan heritage yang kondisinya memprihatinkan.
Misalnya, Istana Maimon yang penuh dengan para pedagang, lokasi parkir yang becek hingga esensi histori Kesultanan Deli yang memudar karena terkikis oleh transaksi pernak-pernik di dalam bangunan sejarah itu.
Begitupun Masjid Raya yang halaman luarnya kini menjadi rebutan untuk lapak berjualan. Sedangkan halaman dalam, sukses menjadi lapak bisnis penitipan sandal dan sepatu bagi masyarakat.
"Lokasi wisata yang sudah ada saja belum bisa dikelola maksimal. Mengapa seperti Masjid Raya atau Istana Maimon tidak dibuat cantik. Biar manfaatnya langsung dirasa, jelas peruntukan anggarannya," ungkapnya.
Abel Sirait berharap Pemerintah Kota Medan khususnya Dinas Pariwisata mampu mengevaluasi diri, dan menggunakan anggaran bukan untuk hedonisme, melainkan mementingkan kebutuhan.
Sementara itu Rahmadsyah Aktifis yang tergabung dalam Mimbar Rakyat Anti Korupsi Sumatera Utara (MARAK SUMUT) mengatakan mengatakan bahwa ia tidak sepaham dengan proyek lukis tembok pilar jembatan tersebut. Meski dikatakan cantik, namun lebih bermanfaat jika anggaran tersebut di alihkan untuk menyelamatkan rumah warga yang hampir rubuh karena tanahnya mengalami erosi akibat Penebangan Pohon yang di lakukan Pemko Medan dan Dampak dari Tembok City View yang berada di sempadan sungai Deli.
"Buat apa bang dilukis-lukis bagus di bantu warga yang rumahnya hampir rubuh karena tanahnya mengalami erosi akibat dampak dari Penebangan Pohon Dan Tembok City View Di Sempadan Sungai Deli," katanya.
Diketahui, proyek mural ini masuk dalam kategori belanja jasa penyelenggaraan acara Kegiatan Festival Mural Medan, yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 November 2023. Tender dimenangkan oleh CV. Buat Mama Bangga dengan nilai kontrak Rp. 499.749.750.**
0 Komentar