Foto : Aksi Demo Mahasiswa Di Depan Kantor Walikota |
BNFNEWS - PALOPO - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Palopo (IPMAPA) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor walikota palopo yang di pimpin langsung Oleh ketua umum, ega sekaligus sebagai Jendral lapangan, dan ridal demisioner ketua sebagai wakil jendral lapangan, Kamis, 28 Desember 2023.
Dalam orasinya Ridal mendesak aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut tuntas semua dugaan kasus korupsi di kota palopo, mulai dari Sppd fiktif 25 anggota DPRD, 48 mobil kelurahan dengan anggaran 140 juta, Puskesmas Sendana dengan anggaran 4 milyar 567 juta 44 ribu rupiah, Puskemas Wara 9 milyar 540 juta rupiah ,program 1000 kandang ayam, sekolah pelaut, Zaro snake, minyak Boka, menara payung, mobil bodong di dinas lingkungan hidup, rumah sakit pallemai, fee proyek pengaspalan dan masih banyak lagi kasus korupsi yang tertimbun dalam peti mati.
Jusriadi sebagai sekretaris Ipmapa dalam orasinya mendesak PJ walikota mengambil langkah tegas terkait semua persoalan dugaan korupsi dan kolusi di kota palopo yang sampai hari ini belum ada kejelasan dan kepastian hukum, padahal dugaan kasus-kasus korupsi telah lama termuat di media , selain itu jusriadi juga meminta untuk mengevaluasi semua dinas yang di anggap tidak bekerja secara maksimal.
Selain itu bung ghio sebagai demisioner ketua LMND wilayah dalam orasinya mengecam ASN di kota Palopo yang tidak mengindahkan surat edaran kementerian terkait netralitas ASN/PMNPN selama proses pemilu, selain itu juga meminta pj walikota untuk mengambil tindakan terkait ASN di kota palopo yang tidak mengindahkan surat Edaran tersebut salah satunya pimpinan tertinggi ASN di kota palopo dan salah satu direksi perusahaan daerah dalam hal ini PDAM.
Setelah melakukan orasi didepan kantor walikota para demonstran bergeser kekantor Bawaslu untuk menyampaikan aspirasinya
Putra gelpok salah satu aktivis pemuda latuppa dalam orasinya meminta Bawaslu untuk memberikan pernyataan langsung terkait surat edaran tersebut yang di duga belum ada tindak lanjut, setelah berorasi massa aksi di terima untuk audience, namun mirisnya 3 dari komisioner Bawaslu tidak menemui massa aksi dan menerima massa aksi dengan alasan tidak berkantor.
Egar sebagai ketua umum sekaligus jendral Lapangan menarik massa aksi (walk out) karena menganggap para komisioner merendahkan harkat dan martabat mahasiswa kota Palopo yang tidak menemui massa aksi, padahal integritas 24 jam harus di tunaikan dalam sistem kerja hari kalender.
Setelah merasa resah dan gelisah Ikatan pelajar mahasiswa palopo akan kembali geruduk kantor Bawaslu dan mengundang seluruh pimpinan Organisasi mahasiswa lintas universitas dan semua lembaga Cipayung+ di kota Palopo untuk melakukan pendudukan secara saksama dan tentunya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
(Aggha Cheno)
0 Komentar