Medan - Bang Bhoy Ketua Gerakan Mencegah dan Mengobati (GMDM) Kota Medan dalam keterangan Persnya mengatakan bahwa dirinya meminta Ketua Umum DPP PDIP Ibu Megawati Soekarno Putri Mencopot Hasyim SE Sebagai Ketua DPC PDIP Kota Medan karena Diduga Hasyim SE Mandul Seperti Ayam Sayur Sebagai Fungsi Pengawasan, Sosial Kontrol Kinerja Pemerintah.
"Beliau Itu Wakil Rakyat, Kok Macam Bagian Dari Pemerintah, kayaknya Adem X Beliau Sebagai Ketua DPRD Medan,
contoh Banyak dugaan pekerjaan pemerintah yang bermasalah, dari segi anggaran Limit waktu pengerjaan yang mungkin tidak sesuai waktu kapan selesai proyek, eeperti Drainase dan lain - lain," ungkapnya, Sabtu (6/1/2024)
Lanjut Bang Bhoy mengatakan bahwa dirinya mempertanyakan tentang kinerja Hasyim selama menjabat menjadi Ketua DPRD Medan
Apakah ada di panggilnya Walikota Medan, atau Kadis Yang Terkait,
wajar aja banyak kali Parlemen Jalanan karena Parlemen Beneran tidak berkerja dan bersuara buat rakyat," katamya
Sebelumnya di beritakan, Massa Forum Masyarakat Peduli Kota Medan unjuk rasa di depan gerbang Gedung DPRD Medan, Selasa (21/3).
Mereka menuntut kejelasan 'titip-titipan' seperti yang disebutkan Wali Kota Medan Bobby Nasution kepada Ketua DPRD Hasyim SE.
“Beberapa hari lalu ada muncul masalah 'titip titipan' namun sampai saat ini tidak ada kejelasan permasalahan tersebut,” kata Kordinator aksi Muslim dalam pernyataan sikap forum ini.
Mereka meminta kejelasan permasalahan tersebut dan ingin jumpa dengan anggota DPRD Medan, ingin mempertanyakan apa tindakan selanjutnya setelah Bobby Nasution melontarkan sentilannya kepada Ketua DPRD Medan.
Ada 4 poin yang mereka sampaikan pada unjuk rasa tersebut.
1 Mendukung Wali Kota Medan menjalankan program kolaborasi.
2 Meminta wali kota menolak titipan apapun dari DPRD Medan, maupun partai politik kecuali titipan masyarakat.
3. Meminta DPRD Medan lebih pro aktif melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap program Medan Berkah.
4. Meminta DPRD Medan agar lebih mengaspirasikan suara masyarakat.
Saat sedang aksi, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman menyeberang dari Balai Kota ke DPRD Medan untuk menyampaikan nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota Medan tahun anggaran 2022.
Salah seorang dari massa, Rahmad Syah menanyakan, titipan apa sebenarnya yang disebut wali kota yang ditujukan kepada Ketua DPRD.
Aulia Rachman mengatakan bahwa itu adalah titipan aspirasi.
Massa akhirnya membubarkan diri, karena tidak satupun anggota dewan yang bersedia menemui pengunjuk rasa. Padahal saat itu akan berlangsung paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota Medan tahun anggaran 2022.
Sementara itu, Persaudaraan Pemuda Islam (PPI) Sumut melaporkan oknum Ketua DPRD Medan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Medan terkait laporan Walikota Bobby Nasution bahwa Ketua DPRD Medan suka memberi titipan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Medan.
“Kita akan melaporkan oknum Ketua DPRD Medan ke BK DPRD Medan atas dugaan nepotisme kalau kita melihat apa yang di sampaikan Walikota Medan,” kata Muhammad Alpin Azhari Presidium Persaudaraan Pemuda Islam (PPI) Sumut, kepada wartawan, Kamis (16/3).
Dia merespon Wali Kota Medan Bobby Nasution menyindir Ketua DPRD Medan dengan menyatakan suka memberi titipan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Medan. Bobby Nasution menjelaskan bahwa titipan tersebut yakni bantuan dana kelurahan yang seharusnya diberikan kepada masyarakat, malah diberi kepada orang yang namanya dititip dari Ketua DPRD Medan.
“Pengaduan kami ini diharapkan akan mengakhiri opini publik yang mengarah pada kegaduhan, sehingga di BK dapat kita buktikan kebenaran apa yang disampaikan Walikota Medan,” terang Alpi.
Ketua BK DPRD Medan Rudianto Simangunsong kepada wartawan, Rabu (22/3) membenarkan adanya surat dari PPI Sumut masuk di ruang kerjanya dan sedang dalam proses administrasi.
“Kita tunggulah prosesnya,” kata politisi PKS ini.
Sementara Ketua DPRD Medan Hasyim SE enggan memberi keterangan terkait ucapan wali kota tentang titip menitip tersebut.**
0 Komentar