Praktik Prostitusi Yang Melibatkan Anak Dibawah Umur Menjadi Momok Menakutkan Di Siantar, Apa Tindakan Dinas Terkait?

Ilustrasi Prostitusi

.

BNF News, Pematangsiantar - Tak hanya di kota besar, Praktik prostitusi terselubung yang melibatkan anak di bawah umur kini juga semakin menggeliat di Kota Pematangsiantar, Hal ini terjadi karena kurangnya tindakan dari Dinas terkait.

Meski terkesan tertutup, Praktik prostitusi berbalut bisnis indekos dan hotel ini kian menjadi-jadi di Kota Pematangsiantar.

Dari penelusuran awak media, sebagian pekerja seks komersial tersebut masih tergolong anak-anak, Mereka juga berasal dari luar daerah Pematangsiantar.

MEDIA SOSIAL MICHAT MENJADI ALAT PENJUALAN ANAK DIBAWAH UMUR

Media sosial Michat dinilai kerap dijadikan alat untuk melancarkan aksi prostitusi. Anak dibawah umur kerap dijajakan melalui media sosial ini, kemudian berlanjut ke kamar hotel atau indekos.

Para penjaja seks ini biasanya membuka harga di angka Rp 300.000 sampai dengan Rp 1.000.000 dalam satu jam.

WASPADAi PRAKTIK PROSTITUSI DI KOST DAN HOTEL 

Masyarakat menilai bahwa penindakan yang dilakukan terhadap kost an dan sejumlah hotel oleh Pemerintah Kota Pematangsiantar sebagai upaya menekan kasus anak ini sepertinya belum berjalan dengan semestinya. Dugaan prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umur pun masih kerap terjadi di Kota Pematangsiantar.

Namun, sudah sepantasnya Pemerintah Kota Pematangsiantar melalui pihak-pihak terkait, yang terdiri dari kepolisian, lembaga perlindungan anak dan dinas terkait patut melakukan investigasi terhadap pola ini.

Pasalnya, Beberapa waktu lalu awak media berhasil menelusuri sejumlah lokasi kost dan hotel yang diduga menyediakan praktik prostitusi. Awak media mendapati anak dibawah umur kerap dijadikan sebagai bahan pemuas birahi.

Sampai berita ini ditayangkan, Kepala Bidang (Kabid) Trantibum Satpol-PP Kota Pematangsiantar, Rahmad Afandi belum berhasil di konfirmasi.