BNF NEWS, SULAWESI SELATAN,PALOPO, Sekitar 30 mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Palopo (UMP) yang tergabung dalam aliansi mahasiswa UM Palopo menggugat menggelar aksi demonstrasi, Rabu (15/05/2024) pagi. Mereka menggelar aksi dengan membentangkan poster yang berisi tuntutan terkait isu kekerasan seksual di kampus.
Dalam aksinya, para mahasiswa menuntut oknum salah seorang dosen berinisial O yang diduga melakukan tindakan kekerasan seksual kepada mahasiswi untuk segera ditindak oleh pihak kampus. Menyikapi hal itu, Rektor UMP langsung menerima mahasiswa untuk menerima aduan.
Rektor UMP, Prof Suardi mengatakan pihaknya memiliki komitmen sama dengan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. Sebab sejak 2023, civitas akademika telah mengeluarkan peraturan pencegahan kekerasan seksual di kampus.
“Untuk sanksi oknum dosen, akan kami lihat sejauh mana pelanggarannya. Kami juga tidak berdiri sendiri melainkan melibatkan inspektorat,” kata Rektor kepada mahasiswa di Kampus.
Dikatakan, terduga pelaku kekerasan seksual masih aktif mengajar di kampus. Hanya, soal kasus yang beredar dikenakan asas praduga tak bersalah karena rektorat tidak ingin terjebak pada laporan satu Rektor menegaskan pihaknya telah membentuk tim investigasi atas dugaan kasus kekerasan seksual di UM Palopo. Sejauh ini, adanya kasus ini sudah dilakukan sejumlah klarifikasi.
“Untuk tim investigasi ini akan bekerja satu pekan ke depan, mulai hari ini Senin. Saya harap, hasilnya bisa disampaikan sebelum satu Minggu. Tim itu agar semua lebih terang benderang,” terang Rektor.
Pihaknya menyebut, untuk saat ini yang diketahui ada satu orang korban. Oleh karena, dibentuk tim investigasi bertujuan mengungkap peristiwa secara detail.
Sementara itu, Muhrifky selaku koordinator aksi, mengatakan aksi yang dilakukan bersama mahasiswa/i untuk langkah preventif atau pencegahan atas adanya dugaan perilaku pelecehan seksual oleh oknum dosen.
“Kami, para mahasiswa menuntut kampus memerangi praktik kekerasan seksual. Sehingga, para mahasiswa saat menjalani perkuliahan merasa aman,” terang Rifky.
Diakuinya, aksi ini dilakukan setelah adanya informasi yang beredar terkait salah seorang mahasiswi menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum dosen. Sehingga hal itu, lanjut Rifky, membuat kondisi pergaulan mahasiswa kurang kondusif dan merasa nyaman.
Rifky juga menyampaikan kepada pihak pimpinan wilayah Muhammadiyah Sulsel memberikan perhatian khusus kepada kasus ini, agar bisa terselesaikan dengan cepat,Dan untuk Rektor mesti betul-betul Lbih serius dalam memberikan kebijakan/sangsi kepada oknum Dosen yang Ber Inisial OA Tutup "Rifky selaku jendral lapangan."(agghacheno85)
0 Komentar