BNFNEWS - Medan - Jelang peringatan HUT ke-78 Bhayangkara pada 1 Juli 2024, Kepolisian Republik Indonesia, mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan menggelar unjuk rasa di depan Polrestabes Medan, Kamis (27/06/24).
Dalam aksinya, GMNI Kota Medan menyoroti peredaran narkoba dan kriminalitas yang kembali marak dikota medan. GMNI meminta Kapolrestabes Medan agar mundur jika tidak bisa menyelesaikan segala peredaran narkoba dan kriminalitas dikota medan.
“Peredaran narkoba dan kriminalitas kembali marak di Kota medan, kami melihat polrestabes medan hanya sekedar live service aja terkait komitmen memberantas narkoba dan kriminalitas dikota medan ini,” ucap pimpinan aksi Julpadli Simamora.
Dalam tuntutannya, DPC GMNI Kota Medan juga meminta kepada Kapolrestabes Medan agar membuat program yang betul-betul terukur dan mengarah kepada pemutusan akar peredaran narkoba dan kriminalitas dikota medan, tidak hanya sekedar melakukan patroli dan sosialisasi saja.
Kondisi ini menurutnya sangat mengkhawatirkan sehingga Polrestabes Medan harus melakukan penanganan secara serius. Pemberantasan tidak hanya kepada pengguna dan pengedar ataupun bandar, namun harus ada sebuah program khusus yang mengarah kepada pemutusan akar dari segala persoalan yang ada.
“Kita mendesak kepolisian menangangi dan memberantas narkoba dan kriminalitas dari kota Medan ini secara serius. Ibarat pohon tidak bisa hanya memangkas daun saja namun harus dari akarnya supaya narkoba dan kriminalitas ini bisa di berantas,” tegasnya.
Menanggapi aksi demo Kabag Ops Polrestabes Medan Kompol Pardamean Hutahean, S.H., S.I.K mengatakan akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada pimpinan.
Pihaknya menilai, aksi demo oleh para mahasiswa merupakan kritik membangun bagi Polrestabes Medan dan mereka menyampaikan untuk memberantas narkoba dan kriminalitas dikota Medan memerlukan bantuan dari berbagai pihak termasuk mahasiswa.
“Jelas ini, akan kami sampaikan ke pimpinan yaitu bapak Kapolres. Apa yang disampaikan DPC GMNI Kota Medan adalah kritik membangun, dan akan ditindaklanjuti” ujar Kompol Pardamean Hutahean.
Dalam aksi demo yang berlangsung kurang lebih 4 (empat) jam tersebut, mahasiswa sempat bersitegang dengan aparat kepolisian yang berjaga. Saling dorong terjadi lantaran massa aksi merangsek masuk ke Polrestabes Medan untuk menemui langsung Kapolres.**
0 Komentar