BNFNEWS - Medan - Amri Daeng Ketua FSP - PPMI Kota Medan angkat bicara terkait Pembangunan Siatem Drainase Kolektor Luar Disekitar Seputaran Stadion Teladan (Tenokratik) yang mengorbankan Pohon sebagai Paru -paru dunia dan adanya Dugaan Abai K3 dalam pembangunan tersebut
"Ratusan Pohon akan hilang dampak dari Pembangunan Tenokratik Seputaran Stadion Teladan dan peletakan U Ditch di badan Jalan di Duga Abai K3 terkait keselamatan pengguna jalan," ungkapnya, Jum'at (5/7/2024)
Lanjut Daeng mengatakan bahwa Undang Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang mensyaratkan ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota, ini membawa konsekuensi setiap lahan yang kita tempati, idealnya minimal 70 persen digunakan untuk bangunan dan 30 persen untuk lahan hijau
"Undang Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang mensyaratkan ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota, berbanding terbalik dengan kondisi saat ini Pembangunan Siatem Drainase Kolektor Luar Disekitar Seputaran Stadion Teladan (Tenokratik) malah mengorbankan Pohon sebagai Paru - Paru dunia, " pungkasnya.
Secara global, pohon sering dikenal sebagai "paru-paru dunia" karena pohon bertukar oksigen dan karbon dioksida dengan atmosfer.
Pohon juga merupakan ginjal dunia karena pohon mengatur aliran dan penggunaan air dengan cara menahan hujan dan melepaskannya perlahan-lahan ke tanah, yang kemudian dapat mengalir ke sungai atau masuk ke air tanah. Tanaman kemudian dapat menyerapnya untuk digunakan dalam fotosintesis. Air yang diserap ini kemudian ditranspirasi kembali ke atmosfer dan ditiup angin hingga jatuh sebagai hujan di tempat lain.
Bukti terkini telah melaporkan 2,3 juta organisme pada satu pohon – kebanyakan mikroba – tetapi juga banyak serangga dan hewan yang lebih besar seperti mamalia dan burung. Yang lain juga hidup di tanah atau, karena iklim mikro yang diciptakan oleh bentuk fisik pohon, pada herba dan semak yang terkait.
Semua organisme inilah yang menyediakan layanan ekologis pembentukan tanah dan daur ulang nutrisi, saling memakan dan menciptakan jaringan rantai makanan yang rumit.
Semua ini penting untuk menjaga keseimbangan alam yang mencegah ledakan gulma, hama, dan penyakit. Mereka juga menyediakan layanan seperti penyerbukan, yang penting untuk regenerasi sebagian besar tanaman, belum lagi pengaturan penyimpanan karbon yang sangat penting untuk pengendalian iklim.
Dengan menggunakan analogi ini, kita dapat melihat bahwa dengan menghancurkan pohon, kita menghancurkan fasilitas dan fungsi yang penting bagi kehidupan.**
0 Komentar