Sumut BNFNews.com— Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyelenggarakan Rapat Dalam Kantor bertemakan “Memperkuat Pemberitaan Edukatif di Masa Kampanye” di Medan.
Rapat ini diadakan sebagai upaya memperkuat tugas pokok Bawaslu dalam hal pencegahan, pengawasan, dan penindakan selama Pilkada 2024.
Kegiatan ini mengundang sejumlah mitra media sebagai langkah awal untuk mengajak media berperan aktif dalam menyebarkan pemberitaan yang edukatif selama masa kampanye.
Narasumber yang hadir antara lain Komisioner Bawaslu Sumut dan Koordinator Divisi Humas dan Datin, Saut Boangmanalu; Mantan Komisioner Bawaslu Sumut 2018-2023, Marwan, S.Ag; serta Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) dan Direktur Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI), Faisal Mahrawa.
Acara ini juga dihadiri oleh puluhan wartawan dari berbagai media di Sumut.
Dalam sambutannya, Saut Boangmanalu menyampaikan bahwa rapat ini bertujuan untuk merangkul media guna membangun kerjasama dalam mendukung tugas Bawaslu, serta menjalankan fungsi masing-masing secara sinergis dalam proses demokrasi. “Bawaslu Sumut memiliki tiga agenda utama yaitu pencegahan, pengawasan, dan penindakan.
Melalui pemberitaan yang edukatif, kami berharap masyarakat dapat memahami tugas Bawaslu dan peran media dalam menjaga kualitas demokrasi,” ujarnya, Kamis (10/10/2024).
Saut menambahkan, pemberitaan edukatif juga menjadi penting dalam mengedukasi masyarakat terkait isu-isu yang sering muncul selama masa kampanye seperti hoaks, ujaran kebencian, politik uang, dan netralitas ASN. Dengan kerja sama media, Bawaslu berharap dapat memperkuat upaya pencegahan dan pengawasan selama Pilkada 2024.
Faisal Mahrawa menekankan pentingnya peran media dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa pemberitaan media seringkali lebih fokus pada visi dan misi pasangan calon, namun aspek edukasi kepada pemilih masih perlu ditingkatkan.
Menurutnya, literasi media menjadi kunci untuk mengatasi potensi kerawanan selama pemilu.
“Media berperan besar dalam membentuk persepsi masyarakat. Berita yang mengandung hoaks atau ujaran kebencian dapat meningkatkan indeks kerawanan pemilu. Oleh karena itu, media harus berkomitmen untuk memberitakan informasi yang valid dan edukatif,” jelas Faisal.
Mantan Komisioner Bawaslu Sumut, Marwan, S.Ag, juga menyarankan agar Bawaslu, bila memiliki anggaran yang memadai, dapat mengajak wartawan untuk meliput langsung potensi kerawanan di lapangan, sehingga media dapat memberikan informasi yang lebih mendalam terkait dinamika kampanye di daerah-daerah rawan.
Dengan rapat ini, diharapkan kerjasama antara Bawaslu dan media akan semakin solid, sehingga pelaksanaan Pilkada serentak pada November 2024 dapat berjalan dengan aman, demokratis, dan kondusif. (Tim/red)
0 Komentar