Ketua PKB Kota Siantar Minta BKPRMI Kawal Masjid Agar Tidak Menjadi Tempat Kampanye Pilkada 2024 Terselubung

Ketua PKB Kota Siantar Minta BKPRMI Kawal Masjid Agar Tidak Menjadi Tempat Kampanye Pilkada 2024 Terselubung


Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Siantar Imran Simanjuntak MA berharap masjid tidak menjadi tempat kampanye terselubung di momen Pilkada tahun 2024 ini.

Demikian dikatakan Imran Simanjuntak saat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Siantar menerima kunjungan silaturahmi calon Wakil Walikota Siantar Dr Ade Sandrawati Purba SH MH, Selasa 1/10/2024

Sebab menurutnya, bila masjid menjadi tempat kampanye atau menjadi panggung politik, maka dapat membuat masjid kehilangan spiritualitasnya.

“Jangan sampai itu terjadi. Jangan sampai masjid kehilangan spiritualitasnya,” ucap Imran Simanjuntak yang juga pernah menduduki posisi Ketua DPD BKPRMI Kota Siantar.

Untuk itu, mantan aktivis jalanan di masa reformasi dan pasca reformasi ini meminta ustad-ustad yang ada untuk berperan menjaga nilai-nilai spiritualitas masjid.

Selain itu, Sekretaris NU Kota Siantar ini juga mengingatkan, agar BKPRMI menjaga dan mengawal kesucian masjid. Karena hal itu bagian dari tugas dan tanggungjawab BKPRMI.

“Memang tanggungjawab dan tugas BKPRMI. Ada 130 masjid (di Siantar). Dan ada 40-an mushollah dan langgar. Bayangkan jika setiap stakeholder masjid ada yang bergerak. Jadi jangan jadikan masjid tempat ajang kampanye terselubung,” katanya.

“Minimal mimbar-mimbar politik tidak masuk masjid. Jangan sampai ayat ayat diperjual belikan. Kita sama-sama paham, Siantar ini sudah sangat heterogen. Sudah sangat toleran. Jadi jangan dikeruhkan lagi,” tuturnya.

Sementara, terkait saran dari sejumlah kader DPD BKPRMI Kota Siantar tentang penataan pedagang non halal yang berjualan di sembarang tempat, kata Imran, hal tersebut hanya bisa dituntaskan oleh pasangan Ade Sandrawati Purba, yakni, calon Walikota Siantar Mangatas Silalahi SE.

“Yang bisa menata pedagang (non halal) agar tidak sembarangan berjualan, cuma Mangatas,” ujarnya (Tim/red)

Posting Komentar

0 Komentar