Bulan Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan dan menjadi sarana bagi setiap umat Muslim untuk memperbaiki diri. Bulan suci, disampaikan Dr. H.M. Hilmi Firdausi, S.E., Ak., M.Sc., dalam kajian Ramadan di Masjid At Taubah BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa (18/3), sebagai bulan pelatihan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta membentuk kebiasaan dalam beribadah di bulan-bulan lain setelahnya.
“Jangan menjadikan puasa dan ibadah di bulan Ramadan hanya sekedar ritual semata dan menjalaninya tanpa makna, tanpa membawa perubahan diri menjadi lebih baik,” ujar Hilmi.
Ia menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa celakalah seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadan, kemudian Ramadan itu berakhir dalam keadaan Allah SWT belum mengampuni dosa-dosanya.
Dari hadis tersebut, Hilmi mengingatkan kepada para pegawai BNN yang hadir untuk meresapi setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan ini, mulai dari sholat, puasa, tilawah, dan berbagai ibadah lainnya agar mendapatkan rida dan ampunan dari Allah SWT.
“Rasulullah SAW menyampaikan bahwa tak seorang pun bisa masuk surga atau terbebas dari neraka hanya karena amalnya, melainkan karena rahmat dan rida Allah SWT,” jelas Hilmi.
Oleh karena itu, Ia menegaskan bahwa tugas utama manusia adalah mencari rida-Nya dengan menjalankan amal sebaik mungkin, dan menyayangi makhluk-makhluk di bumi, karena dengan begitu, yang di langit pun akan menyayangi kita.
Hilmi berpesan, dengan semakin mendekati akhir Ramadan, saatnya untuk mempercepat langkah dalam beribadah, mengejar amal-amal yang belum dilakukan, meningkatkan kualitas ibadah, dan mencari malam Lailatul Qadar. Sebab, Ramadan bukan sekadar bulan menahan lapar, tetapi momen berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik. (Tim/red)
0 Komentar